Kamis, 18 Oktober 2012

Mahasiswa Unsoed Sukses Ciptakan Terigu 'Cap Jenderal' dari Singkong

Jakarta - Kondisi tanah dan iklim Indonesia yang cocok untuk tanaman umbi-umbian membuat mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah berinovasi dan berhasil menciptakan tepung yang terbuat dari bahan dasar Singkong.

Mereka berhasil menjadi pemenang Technopreunership Pemuda 2012 tingkat nasional di Intitut Teknologi Bandung (ITB) dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Tim Mahasiswa Unsoed diketuai oleh Slamet Sulistiadi (TEP'08) dan beranggotakan Deny Muldiyanto dan Maslikan tersebut berhasil menciptakan terigu dari singkong yang diberi nama Tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) Cap Sang Jenderal. Dengan begitu tepung ini menjadi harapan baru bahan pangan di Indonesia untuk bersaing dengan fungsi Gandum.

Menurut Ketua Tim Slamet Sulistiadi (TEP'08), Tepung Mocaf merupakan inovasi produk turunan dari tepung singkong yang menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi. Slamet dan timnya mengembangkan Mocaf menjadi tidak berbau dan tidak berasa singkong asli.

"Dengan teknologi kearifan lokal sederhana, kami menjadikan Mocaf tidak berbau dan tidak berasa singkong serta warnanya putih seperti tepung terigu," kata Slamet kepada detikFinance Kamis (18/10/2012).

Ia menjelaskan Tepung Mocaf memiliki kelebihan lainnya yaitu dalam pembuatannya memanfaatkan limbah dari pasar sebagai media kultur bakteri asam laktat. Dengan limbah tersebut, bakteri asam laktat diperbanyak dan dihidrolisis selolusanya lebih maksimal sehingga hasil tepung Mocafnya bagus.

"Teknologi kearifan lokal yang kami gunakan adalah dengan menggunakan tempayan (keramik tanah) dimana penggunaan tempayan ini akan menghasilkan bakteri asam laktat, antibakteri, antikanker, dan antioksidan yang lebih banyak dalam tepung mocaf dibanding dengan menggunakan wadah lainnya," jelasnya.

Ia mengungkapkan, dalam proses pembuatannya juga tidak menghasilkan limbah yang berbahaya, justru limbah padat dari pembuatan Mocaf bisa digunakan untuk pakan ternak dan limbah cairnya dapat dimanfaatkan untuk biogas.

"Limbah padat sisa pembuatan tepung bisa digunakan untuk pakan ternak dan limbah cairnya dapat digunakan sebagai biogas," ungkapnya.

Mocaf hasil inovasi para mahasiswa Unsoed ini memiliki potensi paten dan dapat digunakan untuk berbagai produk kue basah, kue kering, dan bahkan aman untuk penderita autis, dimana penderita autis dilarang mengkonsumsi makanan yang mengandung glutein seperti tepung terigu.

"Tepung ini bisa menjadi solusi dan menjadi harapan baru untuk menggantikan dominasi gandum yang bukan tumbuhan asli Indonesia," tutupnya.

Sumber finance.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar