|
|||
Tahun 2012 ini dipimpin oleh seorang
Ustadz, ups… bukan seorang guru ngaji ataupun salah redaksi, tapi beliau ini
sering disapa seperti itu, ya benar dia adalah Aditya Bagus Wrihatno, beserta
jajarannya melewati jalanan krikil dan hiruk pikuk berorganisasi serta dituntut
melanjutkan perjuangan Mas M. Hidayatullah K yang lazim disapa Mas Em ini.
Awal mulanya memang yang tak banyak
yang menjagokan Mas Adit ini menjadi Kahim Himagreen. Toh, masih banyak yang
berkompeten untuk menjabat posisi tersebut. Tak banyak orang yang mengenalnya,
teguk sapa maupun saling senyumpun jarang. Walau memang banyak orang yang
meragukan kepemimpinannya, termasuk saya. Tapi berhubung sudah berakhir masa kepengurusan,
saya nggak bakal kena sanksi apapun :D. #Intermezzo
Namun semua hal itu beliau patahkan, dan pembuktiannya
beliau lakukan di masa jabatannya itu. Impian yang dulu ada, beliau nyatakan
sekarang contohnya membentuk sebuah komunitas desain CAD (Community Aided Design of Agricultural Engineering). Yang tak ada
di Hima/Unit Universitas manapun. Keren kan? [Ya] Makasih.
Bapak Sidharta Sahirman selaku
pembina Himagreen, beliau pernah berpesan di awal periode agar tetap saling asih, asuh, dan asah. Banyak makna yang beliau berikan terhadap Himagreen. Seperti
berkasihsayanglah antar sesama anggota dan tetap mengasah kemampuan dalam
berorganisasi. Hal sepele yang beliau sampaikan, namun manfaatnya begitu besar.
Beliau juga mengatakan: “One step ahead”,
selangkah ke depan untuk perubahan yang perlu dilakukan. (kurang lebih seperti
itu maknanya).
Dari hari evaluasi laporan pertanggungjawaban kemarin
(28 November 2012) memang tidak dipungkiri terdapat banyak hal yang kurang
dijalankan dengan baik seperti sistem kaderisasi anggota yang kurang dan
program kerja yang tak sejalan dengan GBHO (Garis Besar Haluan Organisasi).
Namun semua itu akan menjadi tugas kepengurusan berikutnya nanti. Dan harapan
pekerjaan rumah yang belum baik agar segera dirapihkan.
Untuk menjadi pemimpin yang baik memang tidak dituntut
harus cumlaude maupun ketampanan di
wajahnya, namun dibutuhkan skill
memimpin. Bukankah kita pemimpin bagi diri kita sendiri? Ya, akan tetapi
memimpin orang lain akan lebih sulit jika memimpin dirinya saja kewalahan. Intinya adalah perintahlah
diri sendiri dulu, baru perintah orang lain. All right !!! (Jargon
Bapak Pembina Himagreen).
Walaupun sekarang Himagreen masih dipandang sebelah
mata, dan tak mau menganggap kita ada. Tapi saya yakin inilah proses yang harus
kita jalani dari tiada menjadi ada. Dari mati untuk disegani. Tugas kita
bersama, berpegangan tangan kita melangkah bersama kedepan kawan.
Impian besar
adalah bukan impian kita sendiri, tetapi impian yang besar adalah impian yang
ingin dinyatakan oleh orang banyak dan memberikan manfaat bagi semuanya. Impian
Himagreen adalah impian kita bersama.
Kami memang belum bisa membawa armada Himagreen ini ke
pelabuhan yang terindah, akan tetapi kami sudah membuka jalan untuk pergerakan
Himagreen yang lebih baik lagi. Ibaratkan sebuah rumah, kami hanya bisa
membangun pondasi dari rumah tersebut,
tugas kedepan adalah melengkapi rumah tersebut dengan atap, lantai, dan dinding
sehingga terbangun rumah yang kokoh dan kuat. Itulah Himagreen kedepannya
kawan. Aamiin.
Akhir
cerita ini, saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pengurus Himagreen
periode 2011/2012, pembina Himagreen dan seluruh angkatan serta alumni Teknik
Pertanian UNSOED. Mohon dimaafkan bila terdapat banyak kesalahan.
Peringatan:
Ambillah yang baik dan buanglah yang buruk dari cerita ini. Dan jangan sekali-kali
mencoba hal ini sendiri di rumah tanpa ada pengawasan dari sang ahli. Wkwkwk…
HIMAGREEN! Go… Green!
Kadiv Advokasi Himagreen 2011/2012
Purwokerto, 29 November 2012
Coba tiap selesai musang ada postingan kaya ginian...pasti tambah keren ni blog.. :)
BalasHapus