Dahulu, sebelum menjadi
mahasiswa Teknik Pertanian mungkin banyak dari teman-teman mengira kalau Teknik
Pertanian itu adalah program studi yang mengajarkan tentang bagaimana cara
membudidayakan, mengembangbiakan, dan merekayasa tanaman sehingga dapat tumbuh
dengan baik. Ups, sayangnya itu semua salah dan beruntungnya kita memang sepemikiran
kawan. Ya itulah yang saya kira diawal sebelum terjerembak menjadi mahasiswa Teknik
Pertanian (TEP) UNSOED.
Ya walaupun agak terpaksa,
tetapi inilah sebuah takdir yang digariskan pada telapak tangan kita, tangan
seorang engineer, and for to be an
engineer. Seiring waktu berlalu di sini dan untuk menyesali garis tangan itu
mungkin tindakan terbodoh seorang engineer.
So, syukuri dan nikmati prosesnya
saja kawan. Dan ternyata setelah melapangkan dada dan membuka mata lebar-lebar,
di Teknik Pertanian kita mendapatkan banyak hal yang dapat diterapkan dalam
kehidupan kelak. Secara garis besar di TEP, kita dapat mengenal dan mempelajari
tentang ilmu prapanen, pascapanen, energi dan pemanfaatnnya, dan mungkin ada
yang berhubungan dengan keekonomian. Semuanya itu didukung dengan dosen
bergelar doktor yang ahli dalam bidangnya masing-masing.
Seorang engineer ataupun insinyur harus mampu design? (Silahkan dijawab dengan tidak
memberitahukan kemampuan Anda pada teman Anda). Keduanya mempunyai keterikatan
hubungan yang sangat kuat. Ibarat sebuah timbangan, keduanya harus mempunyai
massa yang sama, volume yang sama, dimensi yang sama, tidak boleh timpang
disalah satu sisinya. Dijelaskan lebih lanjut oleh seorang dosen TEP yang bergelar
doktor juga, bahwa disaat skripsi nanti kalian (mahasiswa TEP) akan memilih salah
satu diantara 2 tema skripsi, yaitu analisis ataupun desain. Sehingga begitu pentingnya
desain di dalam jiwa seorang engineer,
bukan?. Ya pasti.
Menurut Yohanes Siagan, desain merupakan
suatu sistem yang berlaku untuk segala jenis perancangan dimana titik beratnya adalah
melihat segala sesuatu persoalan tidak secara terpisah atau tersendiri.
Sementara engineering adalah suatu ilmu
keteknikan yang dipraktekkan kedalam kehidupan untuk mempermudah dalam melakukan
sesuatu (www.engineeringtown.com). Sehingga apabila dikorelasikan menjadi
sebuah ilmu merekayasa dan memberikan pembaruan pada suatu teknologi sehingga
dapat bermanfaat bagi kehidupan dengan tidak mengesampingkan aspek-aspek yang
menyertainya.
Secara sederhana, design adalah seni merancang dan engineering adalah ilmu merekayasa. Sehingga apabila disatukan
menjadi suatu rancangan yang telah direkayasa (inovasi) sehingga menghasilkan suatu yang baru, yang lebih
baik, yang lebih bermanfaat apabila diterapkan dalam mempermudah kerja manusia.
Jadi, di dalam engineering terdapat
seni desain dan di dalam design
terdapat ilmu keteknikan. Ya semua orang boleh berbeda pendapat tentang hal
ini.
Jika kita yakini, to be engineer is design and to be designer is engineering, tentunya
tidak dipermasalahkan disaat kita harus membuat sebuah alat sederhana seperti kunci
pas atau ring. Terkadang kita sendiri lalai apa yang seharusnya menjadi milik
kita, namun kita tak mampu untuk memahaminya, sehingga akhirnya kita hanya bisa
menjadi bagian kecil dari sejarah besar yang akan tercipta nanti. Ya, sebelum
semuanya terlambat, yuk pahami dan dalami ilmu AutoCAD kita, kawan.
AutoCAD dalam bidang keteknikan pertanian banyak
manfaatnya, selain sebagai modal awal kita dalam penyusunan skripsi kita nanti,
kita juga dapat merancang bangunan pertanian seperti bendungan, saluran
irigasi, drainase dan sebagainya; merancang alat/mesin pertanian seperti alat
penanan biji, alat perontok gabah, alat pencetak briket, dan masih banyak lagi.
Konon katanya sebuah gambar bisa dihargai ratusan ribu atau bahkan jutaan loh! J
So, kalau bilang belajar AutoCAD
nggak ada manfaat itu salah besar, kawan.
Di dalam penguasaaan dan pengaplikasian software AutoCAD untuk bidang ketenikan
pertanian, mungkin diantara kita hanya segelintir teman kita saja yang bisa
menguasai software tersebut. Saat
ditanya kok kamu jago AutoCAD-nya? Dengan senyum dijawab rajinlah berlatih
menggunakan software tersebut. Ya
benar, untuk bisa maka harus terbiasa, biasakanlah berlatih agar bisa. Tiada
yang sulit asalkan mau mencoba, dan banyak yang sulit kalau hanya bisa bicara
saja, kawan.
Terlebih lagi, wadah teman-teman TEP dalam memahami
lebih dalam lagi tentang software-software
desain, AutoCAD, CorelDRAW, mapun yang lainnya itu sebenarnya sudah ada dan
teman-teman tinggal datang ke pertemuannya saja. Ya betul, Community Aided Design of Agricultural Engineering (CAD) yang baru
berumur 1 tahun pada tanggal 18 Maret kemarin. Selamat ulang tahun CAD dan
selalu berikan kreativitas terbaikmu untuk HIMAGREEN dan TEP UNSOED.
Terakhir, seorang engineer harus mampu mempunyai jiwa mengubah, memberikan pembaruan,
dan bermanfaat untuk sesamanya. Dan begitupun seorang designer. Sekian dan terimakasih.
“Engineer
is must have sense of engineering, sense
of creating, and sense of naturaling”
(Ir. Agus Margiwiyatno, M.S., Ph.D.).
Akhmad Zaenudin
(Insinyur Pertanian)